Senjata dari gigi hiu (Foto: HeritageDaily) |
KOLOMBIA – Pulau karang Gilbert di lautan Pasifik Tengah (Central Pacific),
pernah menjadi rumah bagi dua spesies hiu yang sebelumnya tidak pernah
dilaporkan dalam catatan sejarah atau studi kontemporer.
Hal ini diketahui dari penemuan senjata yang terbuat dari gigi hiu dan digunakan pada abad ke-19. Senjata ini ditemukan oleh salah seorang peneliti dari Colombia University, Joshua Drew dan timnya dari Field Museum of Natural History ini telah dipublikasikan dalam jurnal terbuka PLOS ONE.
Hiu dianggap sebagai organisme yang penting dalam ekosistem Central Pacific, karena keberadaannya mempengaruhi rantai makanan dalam habitat karang.
Dilansir HeritageDaily, Kamis (4/4/2013), secara kultural juga, hiu dianggap hewan yang penting di Kepulauan Gilbert. Catatan sejarah menunjukkan adanya sistem ritual yang kompleks untuk menangkap hiu dan membuat alat tangkap serta senjata dari gigi hiu.
Untuk studi ini, tim peneliti telah menganalisis 120 koleksi senjata-senjata dari Field Museum of Natural History diantaranya seperti, gada (alat untuk memukul yang terbuat dari kayu atau besi dan bagian ujungnya membesar), belati, tombak, dan pedang.
Mereka berhasil mengidentifikasi delapan spesies dari hiu berdasarkan pada struktur gigi yang digunakan dalam senjata-senjata tersebut. Dua diantaranya belum pernah dilaporkan pada survei sejarah ataupun studi kontemporer.
Kedua spesies tersebut saat ini dapat ditemukan di daerah lain, sehingga kemungkinan besar masih ada spesies di pulau Gilberts yang belum ditemukan.
“Ketika kami melihat dan menganalisa, kami menemukan petunjuk rupanya terumbu pada pulau ini dan gigi hiu digunakan untuk senjata,” ungkap Drew.
Dari hasil penelitian tersebut juga diketahui bahwa hiu di perairan ini memainkan peran ekologi dan budaya yang penting. Dengan memahami kondisi ekologi sejarah dari terumbu karang merupakan langkah awal yang penting untuk mengevaluasi upaya konservasi selama ini.
Hal ini diketahui dari penemuan senjata yang terbuat dari gigi hiu dan digunakan pada abad ke-19. Senjata ini ditemukan oleh salah seorang peneliti dari Colombia University, Joshua Drew dan timnya dari Field Museum of Natural History ini telah dipublikasikan dalam jurnal terbuka PLOS ONE.
Hiu dianggap sebagai organisme yang penting dalam ekosistem Central Pacific, karena keberadaannya mempengaruhi rantai makanan dalam habitat karang.
Dilansir HeritageDaily, Kamis (4/4/2013), secara kultural juga, hiu dianggap hewan yang penting di Kepulauan Gilbert. Catatan sejarah menunjukkan adanya sistem ritual yang kompleks untuk menangkap hiu dan membuat alat tangkap serta senjata dari gigi hiu.
Untuk studi ini, tim peneliti telah menganalisis 120 koleksi senjata-senjata dari Field Museum of Natural History diantaranya seperti, gada (alat untuk memukul yang terbuat dari kayu atau besi dan bagian ujungnya membesar), belati, tombak, dan pedang.
Mereka berhasil mengidentifikasi delapan spesies dari hiu berdasarkan pada struktur gigi yang digunakan dalam senjata-senjata tersebut. Dua diantaranya belum pernah dilaporkan pada survei sejarah ataupun studi kontemporer.
Kedua spesies tersebut saat ini dapat ditemukan di daerah lain, sehingga kemungkinan besar masih ada spesies di pulau Gilberts yang belum ditemukan.
“Ketika kami melihat dan menganalisa, kami menemukan petunjuk rupanya terumbu pada pulau ini dan gigi hiu digunakan untuk senjata,” ungkap Drew.
Dari hasil penelitian tersebut juga diketahui bahwa hiu di perairan ini memainkan peran ekologi dan budaya yang penting. Dengan memahami kondisi ekologi sejarah dari terumbu karang merupakan langkah awal yang penting untuk mengevaluasi upaya konservasi selama ini.
sumber=http://techno.okezone.com/read/2013/04/04/56/786214/penemuan-senjata-dari-gigi-hiu-abad-19
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^